Sunday

Wiih! Seorang Siswi Tuntut Sekolahnya Karena Tidak Dilarang Jadi PSK

Seorang perempuan muda Belanda memperkarakan bekas sekolahnya karena dinilai gagal menghentikan dia jadi PSK. Namun, sebuah pengadilan di negera itu, Rabu (6/1/2010), menolak klaim kompensasi perempuan tersebut.

Begini ceritanya.Maria Mosterd, nama perempuan itu, terjerumus jadi PSK ketika masih jadi siswi sebuah sekolah. Menurut dia, sekolahnya semestinya berbuat lebih banyak untuk mencegah para muncikari memangsanya di sekolah itu dan memberi tahu ibunya tentang kebiasaannya membolos.
Perempuan yang kini berusia 20 tahun itu menulis sebuah buku tentang pengalamannya tersebut. Ia menyatakan, para muncikari telah membawanya dari sekolah di kota Zwolle, Belanda bagian timur, dan mempekerjakan dia sebagai pelacur. Mosterd dan ibunya mengatakan, mereka membawa kasus itu ke pengadilan untuk mengangkat masalah tentang muncikari, di Belanda dikenal sebagai lover boys yang berteman dan mengeksploitasi para gadis belia.

“Hal ini terjadi di banyak sekolah, dan tidak seorang pun bertanggung jawab,” kata ibu Maria Mosterd, Lucie Mosterd, dalam sebuah wawasan per telepon dengan Associated Press. “Kami berharap, kami bisa menang, paling tidak untuk menegaskan bahwa hal ini
terjadi di sekolah.”

Pengadilan wilayah Zwolle, sebagaimana diberitakan Telegraph, menolak klaim nona Moster. Pihak pengadilan mengatakan, pihak sekolah sebetulnya telah berupaya mengontak ibunya tetap gagal. Pengadilan juga mengatakan bahwa orangtua, bukan sekolah, yang terutama bertanggung jawab atas perilaku anak-anak mereka.

Lucie Mosterd mengatakan, dia setuju bahwa orangtua yang paling bertanggung jawab terhadap anak-anak mereka. “Namun, bagaimana saya bisa bertanggung jawab atas aksi bolosnya jika saya tidak pernah tahu tentang hal itu?” Keluarga itu sedang mempertimbangkan untuk mengajukan banding.

Bekas sekolah Mosterd, Thorbecke School, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Situs web sekolah itu menyebutkan, pihak sekolah memberikan perhatian khusus terhadap bahaya muncikari dan membahas masalah itu dengan para siswa. (Sumber: Kompas dan Guardian)

Sumber: http://internasional.kompas.com

No comments:

Post a Comment