Saturday

Indonesia ku Gemah Ripah Loh Jinawi

Merdeka, merdeka, merdeka kata-kata itulah yang di kumandangkan oleh rakyat Indonesia kala Presiden pertama Indonesia Soekarno menyatakan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 bulan Agustus tahun 1945. Dengan di proklamirkanya kemerdekaan maka terbentuklah Negara Indonesia, yang telah lepas dari penjajahan Portugis, Belanda, Jepang selama berabad-abad. Tidak ada lagi penindasan dan ketidak sewenang-wenangan yang membuat rakyat menjadi korban, membuat rakyat menderita kekurangan makanan, tidak berpendidikan, dan menjadi budak dari keangkuhan penjajah.kebebasan pun telah didapatkan Indonesia memiliki pemerintahanya sendiri dengan Soekarno dan M. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.

Pendidikan mulai di utamakan demi menunjang pembangunan yang menjadi fokus nomor satu sebagai Negara baru, hasil-hasil bumi seperti beras, cengkeh, tembakau, teh, rempah-rempah dan hasil bumi lainya dapat di nikmati sendiri oleh rakyat Indonesia dan selebihnya dapat di Ekspor demi menambah kas Negara. Peninggalan-peninggalan pada zaman penjajahan dulu juga dapat di manfaatkan sebagai sarana pariwisata dan pendidikan, contohnya bangunan-bangunan tempat bermukim dan benteng-benteng pertahanan beserta benda-benda peninggalan yang tentunya memiliki nilai sejarah untuk dilestarikan, selain itu penjajah juga meninggalkan perkebunan-perkebunan yang dulu membuat rakyat Indonesia menderita karena dijadikan budak, di antaranya perkebunan teh, kelapa sawit, perkebunan kopi. Perkebunan teh menjadi yang paling menguntungkan karena iklim di Indonesia yang merupakan iklim tropis sangat cocok untuk tanaman teh, diantaranya perkebunan teh di daerah Subang, Cicurug, Bandung Jawa Barat, merupakan perkebunan-perkebunan teh peninggalan belanda yang masih di gunakan hingga sekarang ini.

Kehidupan masyarakat mulai terjamin, kebutuhan sudah tercukupi meskipun tidak merata tapi bisa dikatakan lebih baik daripada saat masih zaman penjajahan, yang untuk makan pun susah apalagi berbagi makanan. Sebagai sebuah negara yang baru berdiri setelah berabad-abad dijajah, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah baru berkisar pada gedung-gedung pemerintahan dan pusat-pusat perbelanjaan seperti pasar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat di kota-kota besar karena akses jalanya yang mudah. Dengan tidak meratanya pembangunan, membuat kelompok lain merasa iri dan mereka juga ingin mendapatkan perlakuan atau hal yang sama, puncaknya pada tragedi Saat kerusuhan Mei tahun 1998, ada salah satu pertokoan di daerah Klender Jakarta Timur yang dijarah dan dibakar massa. Kebakaran ini menyebabkan ratusan korban jiwa, di antaranya pegawai pertokoan, pengunjung, dan para penjarah. Kejadian ini membuat pemerintah mulai intropeksi diri, daerah-daerah terpencil mulai diperhatikan, pembangunan mulai di sama ratakan demi menjaga persatuan dan kesatuan republik Indonesia.

Negara Indonesia pun mulai menggeliat dengan pembangunan-pembangunanya di segala aspek dan mulai di akui Negara-negara lain sebagai sebuah Negara yang berkembang, tapi jati diri sebenarnya Negara Indonesia yang Gemah ripah loh jinawi mengandung makna, rakyat yang hidup makmur dan bahagia melimpah semua kebutuhan hidup. Kalau bertemu mengucap salam, bagi Orang Muslim Menyampaikan salam alaikum Tidak satupun dari mereka mempunyai petimbangan yang berkaitan dengan hal duniawi.selalu bergotong royong dan sopan santun tidak pernah hilang, bahkan juga mendapatkan pengakuan dari Negara lain bahwa masyarakat Indonesia memiliki sopan santu yang tinggi dan ramah terhadap orang lain bahkan warga Negara lain. Budaya gotong royong tetap bersemayam dengan baik di setiap individu, di pedesaan contohnya masyarakat masing sering melakukan kegiatan bersih desa yang melibatkan setiap individu tanpa batasan profesi ataupun kasta, yang penting mereka tinggal di situ maka mereka memiliki tanggung jawab terhadap kebersihan dan keamanan lingkunganya.

Ini sebagai bukti meskipun Indonesia sedang berkembang dan pasti mendapatkan pengaruh dari dunia luar, masyarakat Indonesia masih memegang teguh sifat kerjasama, gotong royong agar terciptanya kerukunan bagi semua. Indonesia tetap Indonesia bangsa yang ” Gemah ripah loh jinawi”.