Saturday

10 Kota Paling Dibenci di Dunia

Situs berita internasional CNN, melansir 10 kota yang paling dibenci wisatawan di dunia. Dari 10 kota tersebut, Jakarta menduduki peringkat nomor 7 sebagai kota yang paling dibenci.

"Jakarta seperti 'Durian Besar', bau-nya menyengat dan butuh perjuangan untuk menikmatinya," demikian dilansir situs CNNGO, Rabu (12/6).

Dalam artikel tersebut,juga menyebut Jakarta sebagai kota dengan lalu lintas yang ruwet, polusi dan kekumuhan serta dianggap tidak menarik bagi para wisatawan.

Berdasarkan statistik kedatangan turis tahun 2011 yang didapat Indonesia Travel, dijelaskan CNN hampir 8 juta orang menghabiskan liburan di Bali, Yogyakarta, Sumatera dan tempat lainnya.

Peringkat tersebut diurutkan berdasarkan tingkat polusi, kemiskinan,kriminalitas dan polusi serta keruwetan lalu lintas.

Hanya saja, CNN menjelaskan kota yang dibenci tersebut bukan berarti yang terburuk. Akan tetapi saat orang menyebut 10 kota itu selalu terucapkan oleh mayoritas wisatawan yang pernah berkunjung ke kota-kota itu.

Berikut ini 10 kota paling dibenci di dunia berdasarkan situs berita internasional CNN:

10. Belize City, Belize

Belize kerap disebut sebagai "Kembaran Karibia". Kejahatan, narkoba, kebobrokan, dan calo yang jahil adalah slogan lain kota ini.

9. Kairo, Mesir

Polusi udara, pengemudi yang ugal-ugalan, penduduk yang padat, dan kondisi politik yang belum stabil, adalah hal yang paling tak menarik dari kota ini. CNN mengutip laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terakhir yang menyamakan menghirup udara kota ini sama dengan merokok sebungkus sehari.

8. New Delhi, India

Pedagang asongan dianggap sebagai hal yang paling tak menarik dari kota ini. Selain itu, kasus kriminal seperti penipuan di jalanan juga membuat kota ini dibenci.

7. Jakarta, Indonesia

Lalu lintas yang ruwet, polusi, dan kekumuhan adalah hal yang paling tidak menarik dari kota ini. Cukup dalam kurun waktu 7,84 detik, untuk merasakan padatnya Jakarta.

6. Lima, Peru

Kota metropolitan terbesar kelima di Amerika Latin ini. Agak lebih aman dari Sao Paulo dan memiliki pantai yang lebih indah dari La Paz, namun kota ini dianggap membosankan karena kabut asap dan ketidakamanannya.

5. Los Angeles, Amerika Serikat

Kerap diledek sebagai Lots Angry. Kota megalopolis ini memiliki sekitar 90 sub kota, lebih dari 20 jalan tol yang macet, kode area yang tak terhitung jumlahnya dan setengah juta mal. Gempa bumi, kerusuhan ras, lalu lintas yang membosankan, asap, dan deru sirine yang sering terdengar dianggap sungguh membosankan. Pelancong yang mengunjungi kota ini seolah terjebak oleh 'Hollywood'.

4. Timbuktu, Mali

Kota ini dianggap begitu terpencil dan tidak spektakuler. Menurut survei Inggris terbaru, sepertiga dari masyarakat tidak percaya bahwa Timbuktu benar-benar ada.

3. Paris, Prancis

Yang tak disukai orang dari Paris ialah karakter pelayanan yang kasar. Kota ini seolah melambangkan 'stereotip pelayan yang kasar'. Kebiasaan merokok warganya juga tidak disukai.

"Untuk masuk ke Menara Eiffel, wisatawan harus menunggu selama empat jam. Sangat melelahkan dan tidak sepadan dengan apa yang dilihat," tutur seorang wisatawan yang dilansir CNN dalam websitenya.

2. Sydney dan Melbourne, Australia

Sekitar 4 juta warga tersebar di pusat kota, harga rumah yang tinggi, sesekali kebakaran hutan, dan kebencian intens adalah ciri kedua kota ini. Namun jangan dinafikan juga bahwa tahun lalu, The Economist memeringkat Melbourne sebagai "Kota Dunia Paling Layak Huni" dengan 97,5 poin. Sydney berada di urutan keenam dalam survei yang sama dengan 96,1 poin.

1. Tijuana, Meksiko

Kekerasan, Kartel narkoba, Resesi, dan wabah flu babi. Itulah frase yang terkait dengan kota ini. Jika setiap tempat dapat pulih dari semua ini, CNN memprediksi peringkat Tijuana bisa lebih baik. 

Asal Usul Pasta Gigi Dinamakan ‘Odol’



Pernahkan terbersit dalam pikiran Anda mengapa pasta gigi yang kita pakai setiap hari dinamakan ’odol’? Inilah jawabannya. Dia berasal dari merk pasta gigi bernama ’Odol’ yang amat tersohor di zaman dahulu, termasuk di tanah air kita yang kala itu masih di bawah penjajahan Belanda. Pasta gigi dengan wadah berwarna biru muda mampu menggeser pemakaian tumbukan batu-bata dan bubuk buah pinang (areca nut) yang kala itu masih banyak digunakan penduduk kita untuk menggosok gigi. Namun seperti layaknya dengan istilah-istilah bahasa Belanda lainnya, masyarakat kesulitan untuk mengucapkan kata tandpasta (tand = gigi) ini. Alhasil, diambillah jalan termudah dengan menyebut nama merknya, yaitu ’odol’
Pada gambar terlihat dua contoh iklan zaman baheula pasta gigi ’Odol’ ini. Iklan yang di sebelah kiri bertuliskan Mooi Tanden yang bermakna ’gigi geligi yang indah’, sedangkan iklan kuno di sebelah kanan bertuliskan zahnpasta yang merupakan kata bahasa Jerman dengan makna yang sama. Ya, nampaknya ’Odol’ ini diproduksi di Jerman, tetapi berbeda dengan di Indonesia yang sudah lama tidak beredar lagi, di negara asalnya hingga saat ini pasta gigi ’Odol’ ini masih tetap eksis. Bahkan pasta gigi ’Odol’ ini juga dipasarkan di kawasan negara-negara Eropa seperti Ceko, Hungaria, Belanda dan sebagainya. Pasta gigi ’Odol’ sudah berpuluh tahun yang lalu hilang dari peredaran di negeri kita, namun dia meninggalkan warisan kata yang masih digunakan hingga saat ini yaitu ’odol’.


Spoiler for odol:



Spoiler for odol:


Spoiler for odol:


sumber : http://www.klikunic.com